Hotsshort

Label

Rabu, 20 Juli 2011

Sandiwara (Eps.1)

 inilah sebuah kisah antara pertengkaran antara si X dan si Y di sebuah taman kota yang sepi, sang perempuan pun memulai perbincangan..


X : Aku Gα̣̣̥α̍̍̊α̇̇̇̊ maksa kok,kalo memang dy yg terbaik buatmu,aku iklas !asal kmu bahagia,dan aku terluka ♥

Y : hemb... tapi aku takut bila mendekatinya.. karena dia juga sudah ada yang punya..

X : Sebelum janur kuning melengkung,sebelum dy memakai pakaian pengantin,sebelum dy melakukan prosesi pemberkatan,dy MASIH milik IBU dan BAPAnya !

Y : namun aku tak punya keberanian seperti itu... kalau aku gagal, maka pengorbanan sakit hatimu tak ada artinya

X : Usah kau gelisah wahai kau pria pelantun puisi,,,aku disini bahagia,sejak kau berfikir mendekatinya,aku sudah berniat menjauhimu,kini tak Άϑά lagi ruang utk ukir namamu !

Y : begitu mudahnya kau menghilangkan namaku diukiran hatimu.
begitu sajakah kau menghapuskan kenangan di memori otakmu.
Hati ini semakin sedih dan sedih di ambang pintu kegalauan..

X : Aku ini seorang wanita biasa,hati ini bukan terbentuk dari besi dan baja,,hati ini ukiran memori dan pahatan masa depan,jika kau sudah berniat untuk mendekati orang lain,itu berarti kau tidak sungguh mencintaiku,tidak sungguh memperjuangkan kisah rasa bersama !

Y : 
namun hati ini selalu merombak oleh sebuah emosi..
komitmen seakan hanya semata-mata sebuah teori..
ku tak ingin lagi seperti ini , dan terombang-ambing..
tolong maafkan aku, dan bantu aku tuk berdiri dengan pasti

X : 
Aku masih disini,ditempat yang biasa kau temui .
Aku masih disini,duduk disebuah kursi yang biasa kau beri .
Aku masih disini,dengan ukiran hati memori .
Sesungguhnya aku masih disini,,,
Tapi entah apakah kau mengerti!

Y : 
kamuflase katamu seakan-akan ingin menyatakan bahwa engkau ada,
namun sebenarnya engkau sama sekali tidak ada.
entah ditempat kau berdiri, di tempat duduk kau berisitirahat, maupun tempat yang paling memberikan arti sekalipun..
sebab engkau menyembunyikan diri dengan kamuflase perkataanmu

X : Sadis caramu !

Y : seperti apa perlakuanmu// kenapa bisa menyebutkan caraku sadis?? apakah itu tak terbalik??

X : 
Apa sih mau mu ????
Coba liat siapa yg mendahului pertengkaran ini?hah!

Y : 
pemikiranmu dan perasaanmu sudah mulai tak sejalan lagi...
bagaimana mungkin pertengkaran ini bisa terjadi???
jika rasa dan logikamu juga bertengkar.
jangan pernah mengambing hitamkan orang lain

X : 
Siapa yang sanggup menjalani lorong yang gelap ?
Gelap yang pekat dengan kesunyian !
Άϑά apa denganmu ?
Yang dulu setia jajaki jalan terjal ini bersama,
Tuntun raga ini hingga ujung yang tak berhenti !
Hati mana kah yang mencabut rasamu untuk ku ?

Y :
didalam lorong itulah bagaimana telapak kakiku menjadi pijakan kakimu..
untuk melangkah melwati lorong yang penuh batu terjal.
namun, kau tak mau tahu , kita lelah badan ini menguasaiku..
kau hanya melihat kedepan tanpa memperhatikan kakiku ini.
yang telah lelah menjadi pijakan langkahmu..

X : 
Usah kau gali lagi ingatan masalalu !
Untuk apa kau teriakan lagi lantunan memori itu .
Disini aku menghidupi pahatan masa depan ...
Matikan rasa yang Άϑά ,
Seperti yang kau mau !

Y : 
sebenci itukah dirimu dengan memori itu???
apakah terlalu manis untuk mengulanginya???
apakah kemanisan itu terlalu memahitkanmu untuk merenung??
aku tak ingin semua ini terjadi.. namun semua ego telah mengubahmu sperti itu

X : 
Aku tidak membenci apa yang telah terjadi
Aku tidak mendendam kepada siapa kuhabiskan memori
Aku hanya menyesalkan keegoan kita
Meluluh lantahkan rasa yang Άϑά
Cinta tak pernah salah
Kitalah yang berperan !
Kitalah yang tidak pantas menjalani cinta yang suci ...

 Y : 
So, Why are you crying???
although, I can't to describe our relation..
But, I always try to understand about it and more and more again..
nothing else again on my mind, except our sweet memories..
But You always hide with your ego in black room


tO be continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar