Hotsshort

Label

Senin, 28 Januari 2013

Prolog


Si Debu hanya ingin sebuah jawaban, bukan untuk menginginkan tumpukan harta, nama yang mulia, dan jabatan yang tinggi. Jalan Si Debu pun tak mampu orang yang memperkirakan kemana dia akan berlabuh, kecuali angin yang selalu membawa Debu berlabuh. Kalau ditanya dimana rumahnya? Aku tak bisa menjawab dimana, karena jejak langkahnya saja tak meninggalkan bekas untuk diteliti darimana Si Debu berasal.
Hempasan angin menerpa kepada Debu untuk mengusirnya dari tempat satu ke tempat lain. Entah perasaan apa yang dirasakannya oleh setiap penolakan yang diterimanya. Menurutmu apakah hanya lagu kesedihan menjadi mewakili duka Debu? Apakah sajak puisi yang menguras air mata pembaca, itu menjadi gambaran lukanya? Si Debu akan menjawab dengan mata terpejam dan lantang, “TIDAK!!!!!!!!! Itu hanya setitik dari selembar luka dan dukaku.”